Sunday, 20 July 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Dolar Tetap Perkasa di Tengah Badai Tarif Baru Trump
Monday, 14 July 2025 19:57 WIB | US DOLLAR |DOLLAR

Dolar AS (USD) mengawali pekan ini dengan bias positif, mempertahankan penguatan pekan lalu seiring para pedagang merespons kembalinya ketegangan perdagangan. Namun, Greenback diperdagangkan sedikit melemah hari ini karena investor bersikap hati-hati. Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menarik perhatian dengan menambahkan Uni Eropa (UE) dan Meksiko ke dalam daftar target tarifnya yang terus bertambah.

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, bertahan di dekat level tertinggi dua minggu. Saat artikel ini ditulis, indeks tersebut berkonsolidasi tepat di bawah level 98,00, diperdagangkan di kisaran 97,80 selama sesi perdagangan Eropa.

Meskipun momentum kenaikan pekan lalu sebagian besar masih terjaga, DXY kesulitan menembus titik pertemuan level-level resistance utama. Para investor kini mengalihkan perhatian mereka pada data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Juni, yang dijadwalkan rilis pada hari Selasa, yang dapat memberikan arah baru bagi Dolar AS dan membentuk kembali ekspektasi seputar langkah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) selanjutnya.

Selama akhir pekan, Presiden Trump, dengan gaya khasnya, kembali memicu ketegangan perdagangan dengan mengeluarkan surat peringatan kepada Uni Eropa dan Meksiko, mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif baru yang luas mulai 1 Agustus.

Dalam suratnya kepada Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Trump menyatakan bahwa AS akan menerapkan tarif 30% untuk semua barang Uni Eropa kecuali blok tersebut menawarkan "akses pasar terbuka yang lengkap bagi Amerika Serikat." Ia mengkritik Uni Eropa atas "defisit perdagangan jangka panjang, besar, dan persisten," menyebut hubungan tersebut "jauh dari timbal balik." Ia memperingatkan bahwa jika Uni Eropa membalas, "berapa pun jumlah yang Anda pilih untuk menaikkannya akan ditambahkan ke tarif 30% yang kami kenakan."

Dalam surat terpisah kepada Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, Trump mengaitkan ancaman tarif dengan perdagangan fentanil, menuduh Meksiko tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan kartel-kartel tersebut. "Meksiko masih belum menghentikan kartel-kartel yang mencoba mengubah seluruh Amerika Utara menjadi arena perdagangan narkoba," tulisnya. Tarif serupa sebesar 30% untuk impor Meksiko juga akan berlaku bulan depan kecuali Meksiko mengambil tindakan yang lebih tegas.

Meskipun kedua surat tersebut bernada agresif, Trump tetap membuka kemungkinan penyesuaian di masa mendatang, dengan mengatakan bahwa tarif "dapat dimodifikasi, naik atau turun, tergantung pada hubungan kami dengan negara Anda." (alg)

Sumber: FXstreet

RELATED NEWS
Dolar AS melemah terhadap euro,.Kenapa?...
Saturday, 19 July 2025 04:47 WIB

Dolar AS melemah terhadap euro pada hari Jumat, tetapi mempertahankan penguatan mingguannya, karena investor mempertimbangkan kebijakan Federal Reserve yang diperkirakan akan berlaku di tengah tanda-t...

Dolar AS Tertekan Lagi! Setelah Data Kuat, Fokus Beralih ke Konsumen...
Friday, 18 July 2025 19:14 WIB

Dolar AS (USD) melemah pada hari Jumat (18/7), melemah dari level tertinggi tiga minggu seiring meredanya momentum. Namun, Greenback tetap didukung oleh data ekonomi AS yang kuat yang dirilis minggu i...

Dolar Hantarkan Gain Mingguan Kedua, Didukung Data Ekonomi AS yang Solid...
Friday, 18 July 2025 13:21 WIB

Dolar menuju penguatan mingguan kedua berturut-turut terhadap mata uang utama lainnya, didorong oleh beberapa data ekonomi AS yang solid yang mendukung pandangan bahwa Federal Reserve mampu menunggu l...

Dollar Turun Setelah Waller Sebut Bisa Pangkas Bunga Juli...
Friday, 18 July 2025 09:13 WIB

Dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang utama G-10 setelah Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan bank sentral harus memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya. Indeks Spo...

Dolar AS Menguat Berkat Data AS yang Kuat...
Thursday, 17 July 2025 23:51 WIB

Dolar AS (USD) menguat pada hari Kamis, pulih dari gejolak singkat pada Rabu malam setelah muncul laporan bahwa Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk memecat Ketua Federal Reserve (Fe...

LATEST NEWS
EUR/USD menguat karena Gubernur Fed, Waller, mendukung pemangkasan suku bunga Juli,

EUYR/USD mengakhiri sesi Jumat dengan penguatan lebih dari 0,26% di tengah melemahnya Dolar AS, menyusul komentar dovish Gubernur Fed, Christopher Waller, yang membebani imbal hasil obligasi pemerintah AS. Namun, perbaikan Sentimen Konsumen...

Dolar AS melemah terhadap euro,.Kenapa?

Dolar AS melemah terhadap euro pada hari Jumat, tetapi mempertahankan penguatan mingguannya, karena investor mempertimbangkan kebijakan Federal Reserve yang diperkirakan akan berlaku di tengah tanda-tanda bahwa tarif mungkin mulai meningkatkan...

Trump Ancam Tarif untuk Negara-negara BRICS

Mantan Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif kepada anggota kelompok negara-negara BRICS pada hari Jumat, memperingatkan bahwa aliansi tersebut akan segera runtuh jika menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan. "Ketika saya...

POPULAR NEWS
AS akan mengenakan tarif 93,5% untuk grafit dari Tiongkok
Friday, 18 July 2025 01:36 WIB

Departemen Perdagangan Amerika Serikat akan mengenakan bea masuk anti-dumping awal sebesar 93,5% untuk grafit yang diimpor dari Tiongkok setelah...

S&P 500 dan Nasdaq 100 Meraih Rekor Tertinggi
Friday, 18 July 2025 01:29 WIB

Saham AS menguat pada hari Kamis, didukung oleh laporan keuangan yang optimis dan data ekonomi yang solid karena pasar mengabaikan kekhawatiran yang...

Waller mengatakan ia bersedia memimpin The Fed
Saturday, 19 July 2025 02:16 WIB

Gubernur Federal Reserve Chris Waller, seorang pendukung penurunan suku bunga segera, mengatakan pada hari Jumat bahwa ia akan menerima jabatan...

Pasar Tenaga Kerja Rapuh, Waller Desak Suku Bunga Dipotong
Friday, 18 July 2025 07:46 WIB

Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, mengatakan pada hari Kamis bahwa ia tetap yakin bank sentral AS harus memangkas suku bunga pada akhir...